Khamis, 20 Ogos 2009

tinggal kenangan....



tanggal 19 ogos 2009....


berakhirlah taklifan itu...


hanya kenangan yg dpt ku titipkan...


semester 2 ~ semester 7


Selasa, 18 Ogos 2009

mari bermuka ceria...


Abu Yazid Al Busthami, pelopor sufi, pada suatu hari pernah didatangi seorang lelaki yang wajahnya kusam dan keningnya selalu berkerut. Dengan murung lelaki itu mengadu, "Tuan Guru, sepanjang hidup saya, rasanya tak pernah lepas saya beribadah kepada Allah. Orang lain sudah lelap, saya masih bermunajat.Istri saya belum bangun, saya sudah mengaji. Saya juga bukan pemalas yang enggan mencari rezeki Tetapi mengapa saya selalu malang dan kehidupan saya penuh kesulitan?"

Sang Guru menjawab sederhana, "Perbaiki penampilanmu dan rubahlah raut mukamu. Kau tahu, Rasulullah adalah penduduk dunia yang miskin namun wajahnya tak pernah keruh dan selalu ceria. Sebab menurut Rasulullah, salah satu tanda penghuni neraka ialah muka masam yang membuat orang curiga kepadanya.

"Lelaki itu tertunduk. Ia pun berjanji akan memperbaiki penampilannya. Wajahnya senantiasa berseri. Setiap kesedihan diterima dengan sabar, tanpa mengeluh. Alhamdullilah sesudah itu ia tak pernah datang lagi untuk berkeluh kesah.

Memang Tuhan telah menakdirkan manusia sebagai makhluk yang paling indah. Bentuknya begitu sempurna, sehingga dipandang dari sudut manapun manusia kelihatan cantik dan serasi. Untuk itu hendaknya kurnia ini jangan dinodai dengan penampilan yang buruk, Karena sebagaimana kata Rasulullah,"Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan."

Namun demikian tidak berarti Islam mengajarkan kemewahan. Islam justru menganjurkan kesederhanaan. Baik dalam berpakaian, merias tubuh maupun dalam sikap hidup sehari-hari. Nabi sendiri jubahnya seringkali sudah luntur warnanya tapi senantiasa bersih.

Umar bin Khattab walaupun jawatannya kalifah, pakaiannya sangat sederhana dan bertampal-tampal. Tetapi keserasian selalu dijaga. Sikapnya ramah, wajahnya senantiasa mengulum senyum bersahabat. Roman mukanya berseri. Tak heran jika Imam Hasan Al Basri berpendapat, awal keberhasilan suatu pekerjaan adalah raut muka yang ramah dan penuh senyum

Bahkan Rasulullah menegaskan, senyum adalah sedekah paling murah tetapi paling besar pahalanya.

Demikian pula seorang suami atau seorang istri.Alangkah celakanya rumah tangga jika suami istri selalu berwajah tegang. Sebab tak ada persoalan yang diselesaikan dengan mudah melalui kekeruhan dan ketegangan. Dalam hati yang tenang, pikiran yang dingin dan wajah cerah, Insya Allah, apapun persoalannya niscaya dapat diatasi. Inilah yang dinamakan keluarga sakinah, yang didalamnya penuh dengan cinta dan kasih sayang.

Ahad, 9 Ogos 2009

mencukupi....


semoga kamu mendapat cukup kebahagian untuk menjadikan kamu bahagia,

cukup cubaan untuk menjadikan kamu kuat,

cukup penderitaan untuk kamu menjadi manusia yang sesungguhnya,

dan cukup harapan untuk menjadikan kamu positif terhadap kehidupan.

Rabu, 5 Ogos 2009

i'm not here for nothing..





kadang kala kita senyum sekadar untuk menutup luka di hati, dan kadang kala kita ketawa hanya mengubati kesedihan dalam diri. Adakala kita melangkah dengan penuh yakin, sedangkan perasaan goyah menunggu rebah. Bila menangis tak siapa yang tahu, semuanya demi maruah diri. Walau siapa pun kita, dimana kita berada, langit tetap dijunjung, tanah dipijak rapi. Selagi kita hidup langkah mesti diteruskan. Jangan sesekali kesal dengan nasib diri, kerana kita adalah sebahagian makhluk Allah yang akan senantiasa diuji diuji dan diuji.....

salam mujahadah~~~





sekilas petunjuk yg ku cari... walopon aku tak semudah itu...


Ada yg mengatakan…“aku bahagia… meski tidak ada kekasih yg mendampingiku"aku bahagia… meski aku tidak cantik atau menarik…aku bahagia… meski aku bukan orang kaya dan tidak semua keperluanku terpenuhi..aku bahagia… karena aku hidup di dalam keluarga yang selalu tersenyum kepadaku..aku bahagia… karena aku punya banyak teman meski tidak semuanya mengasihiku..aku bahagia… karena aku memang menginginkan dan merasakannya..Tidak ada alasan yang bisa membuatku tidak bahagia…”
Kalimat-kalimat di atas bukanlah hal yang mustahil bagi setiap orang, karena menikmati hidup adalah kunci kebahagiaan…Kebahagiaan itu ditentukan oleh diri kita sendiri, meski orang lain melihat kita tidak bahagia sedangkan kita bahagia, kita memang bahagia, dan jika orang lain melihat diri kita bahagia sedangkan kita tidak merasa bahagia, kita tidaklah bahagia…Dengan mengubah cara pandang dan berpikir, mungkin kita akan merasakan kebahagiaan…aku bahagia…...



*entry ni aku amik kat page member aku..... tq my friend..

Ahad, 2 Ogos 2009

upsi yg kesepian... hehe...


sebenarya bukan upsi je yg sepi

aku pon sepi gak hehe....

tp aku yg pilih tuk being sepi ni

so tak leh rungut2 la....
sejak wabak tu serang upsi

segalanya berubah sepi

kampus sepi

kolej2 sepi

kedai2 sepi

kafe2 sepi

ku kesepian di sini hehe...;p


smalam boring
aku ngan roomate kuar p kampus.. konon nak jalan2 la.. sambil tu nak amik duit kat ATM..
turun je bawah
pak gat marah hehe....

"mana topeng??"
kami lari hehe...

sampai je kampus......





gate kunci!!!

ceh nyampah betoi....
sabar je la....

Sabtu, 1 Ogos 2009

wow dah masuk bulan ogos....

ermmmm
kena ade cari stu artkel tazkirah ni tuk bulan ni
satu bulan satu artikel tazkirah
ok tak???

tak ok sebenarnya
tp dr tak de langsung
kira ok la

tungu artikel tazkirah bulan ini dlm entry seterunya k
huhu


tp tak janji entry yg bila n mana satu
mungkin tgah bulan ni heheh....
k bye